Hanya dalam tempo enam tahun sejak didirikan, Facebook telah masuk jajaran web paling berpengaruh di dunia. Facebook tidak sekedar sejajar dengan Microsoft yang membuat komputer lebih mudah bagi semua orang, Google yang membantu kita mencari data, atau YouTube yang membuat kita terhibur. Facebook punya keunggulan besar lain: mampu merekam dan sekaligus fasilitas berbagi emosi penduduk bumi. Facebook tak cuma membuat pengguna tersenyum, bergidik atau marah, tetapi juga membuat mereka bisa berbagi foto, kesal jika komentar jenaka tidak direspons, juga memperbaiki status jadi sudah menikah, kembali menjadi single atau status "complicated".
Tak mengherankan jika Facebook sukses menyihir ratusan juta orang dari berbagai penjuru bumi, termasuk 100 juta pengakses lewat ponsel. Kini, rata-rata 1 dari 4 pengguna internet di dunia tak cuma mempunyai akun Facebook. Bahkan, diperkirakan jumlah pengguna Facebook bakal mendekati 600 juta sebelum tahun ini berakhir.
Siapa sosok di belakang Facebook?
Dialah Mark Elliot Zuckerberg, pria jenius jago komputer yang kini berusia 26 tahun. Ia lahir di White Plains, New York pada 14 Mei 1984. Ia adalah putra dari pasangan keluarga Yahudi-Amerika, Edward dan Karen Zuckerberg. Ayahnya, seorang dokter gigi dan ibunya dokter umum di Dobbs Ferry, New York, tempat Mark dibesarkan.
Mark dikenal sebagai seorang programmer muda super inovatif. Facebook, yang merupakan situs jejaring sosial, hanyalah salah satu lecutan Mark yang diciptakan semasa duduk di bangku kuliah. Inilah karya yang melambungkan nama, juga pundi-pundinya.
Sebelum kuliah di Harvard, Mark bersekolah di Ardsley High School, New York tahun 1998 sampai 2000. Belum tuntas sekolahnya di situ, ia pindah ke Phillips Exeter Academy. Di sekolah ini akhirnya ia menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA)-nya, tahun 2002. Kreativitas Mark sudah sudah menonjol sejak remaja. Saat duduk di bangku SMA, dia pernah membuat Synapse, sebuah program untuk mempelajari kebiasaan orang mendengarkan musik. Software bernama Wirehog, aplikasi peer-to-peer alias penghubung antar komputer via jaringan internet, juga pernah ia buat.
Microsoft dan AOL sudah mencoba membeli Synapse dan menawarkan pekerjaan bagi Zuckerberg. Tawaran dua perusahaan raksasa teknologi informasi itu datang gara-gara proyek hacking yang digarapnya sukses besar. Namun, Mark sama sekali tidak tergiur. Alih-alih menerima pinangan dua perusahaan itu, Mark malah memilih masuk jurusan psikologi Harvard University. Jurusan yang sama sekali jauh dari kegemarannya mengutak-atik komputer.
Di Harvard, ia memang kuliah di Psikologi. Tetapi, Mark menjadi aktivis Alpha Epsilon Pi, sebuah kelompok penggemar program komputer. Proyek perdananya adalah Coursematch. Ini adalah situs khusus para mahasiswa agar bisa mengintip daftar mahasiswa pengambil kelas tertentu. Situs ini menarik banyak mahasiswa-mahasiswi yang ingin mencari pasangan.
Proyek lainnya, yakni Facemash.com. Ini situs khusus pemberi rating foto siswa-siswi Harvard. Situs ini serupa dengan Hot or Not (www.hotornot.com). Gara-gara situs ini, petinggi Harvard meradang hingga membredelnya. Facemash akhirnya termasuk situs yang umurnya paling pendek di dunia: cuma empat jam. Rapat petinggi Harvard memutuskan: Mark Zuckerberg harus dihukum.
Tiga bulan setelah hukuman itu, pada 4 Februari 2004, Mark meluncurkan Facebook dari asramanya di Harvard. Sambutannya ternyata luar biasa. Situs itu sukses besar. Lima belas hari setelah diluncurkan, lebih dari dua pertiga siswa Harvard mendaftarkan diri di Facebook. Lantaran di Harvard sukses besar, Mark lalu memutuskan untuk menyebarkan Facebook ke kampus lain. Dia meminta bantuan teman sekamarnya, Dustin Moskovitz. Dua anak muda itu rajin menyebarkan Facebook ke Stanford, Columbia, dan Yale. Pada awal musim panas 2004, Mark dan Dustin sudah berhasil menyebarkan Facebook hampir ke 30 sekolah.
Belum selesai musim panas 2004, Mark Zuckerberg bersama Dustin Moskovitz pindah ke Palo Alto. Mengajak pacarnya Priscilla Chan, plus beberapa teman lain, Mark terus mengembangkan Facebook. Rencananya, Mark dan teman-temannya pulang ke Harvard di musim gugur. Tapi rencana kembali ke kampus tidak pernah terjadi. Mark memilih menetap di California dan tidak melanjutkan kuliah. Priscilla tetap kembali ke kampus. Di Palo Alto, Mark bersama kawan-kawannya menyewa sebuah rumah kecil. Inilah kantor pertama mereka. Di musim panas tersebut Mark juga bertemu dengan Peter Thiel yang kemudian bersedia untuk melakukan investasi di perusahaan baru itu. Sejak saat itu kesuksesan terus diraih. Mereka kemudian menyewa sebuah kantor di University Avenue di pusat kota Alto.
Kini, Facebook terus melaju. Bahkan, prestasi demi prestasi terus dicapainya. Simak saja sedikit contoh deretan capaian berikut: Ada lebih 1 juta pengembang dan wirausahawan dari 180 negara turut mengembangkan platform Facebook. Sebanyak 2/3 dari 100 situs terpopuler di AS versi ComScore dan separuh situs terpopuler di dunia terintegrasi dengan Facebook. Bahkan, 200 operator selular di 60 negara turut mempromosikan Facebook mobile.
Tak heran, jika sayap bisnisnya terus berkembang. Kini di kantor pusat, Facebook telah memiliki tujuh buah bangunan di Palo Alto, yang disebut oleh Mark sebagai “urban campus”. Di luar itu, kantornya mulai menyebar ke Atlanta, Michigan, Chicago, Dallas, Detroit, New York, Washington DC. Sedangkan di luar negeri sudah ekspansi ke Dublin, London, Milan, Paris, Stockholm, Sydney dan Toronto.
Yang tak kalah pentingnya, selain sukses memikat ratusan juta pengguna internet, magnet Mark berhasil "menyihir" para eksekutif pentolan dari perusahaan jawara teknologi lainnya, seperti Yahoo, Google, Amazon dan eBay. Banyak petinggi dari perusahaan itu yang memilih bergabung dengan Facebook.
Sebut saja misalnya David Fischer, Wakil Presiden bidang Iklan Facebook yang sebelumnya adalah Wakil Presiden Penjualan Online Google selama tujuh tahun. Selain David, beberapa petinggi Google lain yang pindah ke Facebook adalah Sheryl Sandberg dan Elliot Schrage. Di luar Google ada Mike Murphy, mantan pejabat penjualan Yahoo yang kini menjadi Wakil Presiden bidang Penjualan Global Facebook. Ada juga Lori Goler, mantan pejabat pemasaran eBay yang kini menjabat Wakil Presiden bidang Sumber Daya Manusia Facebook. Dari Amazon.com, ada Dan Rose yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden bidang Kemitraan dan Pemasaran Platform Facebook.
Dengan berbagai kemajuan seperti itu, tak mengejutkan jika bisnis Facebook kian menyala. Buntutnya jelas, kekayaan Mark kian menggunung. Menurut majalah Forbes edisi 10 Maret 2010 lalu, Mark berada di urutan 212 dari daftar 1.000 orang kaya dunia. Mark dinobatkan sebagai orang termuda paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 4 miliar atau Rp 36 triliun!
VIVAnews
Semesta Biologi
0 komentar:
Posting Komentar
Jika merasa artikel yang telah Anda baca bermanfaat, silahkan meninggalkan komentar