Mengenal jenis gelombang otak manusia dan pengaruhnya

image

Mungkin Anda pernah mendengar atau mengetahui tetang alat yang bernama Electro Encephalo Gram  (EEG). EEG ini berfungis untuk mengetahui aktivitas gelombang otak manusia. Data yang muncul berupa grafik yang menggambarkan aktivitas gelombang otak tersebut.

Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun para ahli mengetahui bahwa gelombang otak manusia berkaitan erat dengan kondisi emosional seseorang. Gelombang otak ini selalu berubah saat seseorang sedang mengalami kondisi psikis tertentu, misalnya cemas, takut, marah, tidur, belajar, dan sebagainya.

Nah, untuk menambah wacana kita, di blog Semesta Biologi ini saya tuliskan berbagai gelombang otak manusia yang muncul sejalan dengan kondisi psikis kita.

GAMMA (frekuensi : 16 Hz - 100 Hz)

gelombang gamma

Gelombang Gamma merupakan gelombang otak dengan frekuensi terrendah. Gelombang ini biasa terjadi pada saat seseorang mengalami kondisi psikis tertekan tetapi yang bersangkutan sepenuhnya sadar. Misalnya sedang bertanding, panik, atau takut. Menurut Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) selain gelombang gamma masih ada lagi gelombang Hypergamma dengan frekuensi tepat 100 Hz, dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Inilah yang merupakan gelombang yang berhubungan dengan kemampuan supranatural atau kemampuan yang di luar nalar.

BETA (frekuensi : 12 Hz - 19 Hz)

gelombang beta

Gelombang ini muncul saat Anda berada dalam kondisi kesadaran mental yang penuh, misalnya saat melakukan aktivitas harian, bekerja, atau belajar.

Gelombang ini terbagi menjadi tiga:

  • high beta, frekuensi 19 Hz<
  • beta, frekuensi 15 Hz -18 Hz, dan
  • lowbeta (12 Hz - 15 Hz).

SENSORI MOTOR RYTHM (frekuensi : 12 Hz - 16 Hz)

gelombang motor rhytm

Suatu penelitian menghasilkan data penemuan bahwa penderita epilepsi/ayan, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang SMR ini. Salah satu ciri khas otak seseorang yang tidak menghasilkan gelombang ini adalah tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal. Konon untuk pengobatan penyakit tersebut bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback. Teknik ini bisa merangsang otak untuk memunculkan gelombang SMR tersebut.

ALPHA (frekuensi : 8 Hz - 12 Hz)

gelombang alpha

Saat Anda relaksasi, mengantuk, atau mulai terlelap saat tidur, otak Anda akan mengeluarkan gelombang ini. Karena muncul tepat pada masa peralihan antara sadar dan tidak sadar, maka gelombang inilah yang dimanfaatkan oleh pakar hipnosis untuk memberikan sugesti.

Frekuensi gelombang alpha antara 8 – 12 Hz inilah yang merupakan frekuensi penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar.

THETA (frekuensi : 4 Hz - 8 Hz)

gelombang theta

Pernahkah Anda mendengar berita seorang bayi selamat dari kecelakaan maut? Ini dikarenakan bayi dan anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Inilah gelombang pikiran bawah sadar yang muncul saat Anda melakukan meditasi, berdoa dengan khusuk, mengalirkan tenaga dalam, atau melakukan ritual agama. Gelombang inilah yang menuntun kita menemukan ‘Titik Tuhan’ sehingga banyak perlindungan ajaib kita peroleh.

Mengapa anak-anak lebih mudah belajar dan mengingat? Ini karena mereka lebih banyak menghasilkan gelombang theta yang memungkinkan gampang mengingat sesuatu dan menyebabkan tingginya daya imajinasi. Sayangnya gelombang ini makin surut ketika kita dewasa.

Berkaitan dengan gelombang theta, ada lagi yang disebut resonansi Schumann (Schumann resonance), yang merupakan gelombang semesta sebesar 7,83 Hz dan masih termasuk dalam gelombang theta. Jika otak seseorang menghasilkan gelombang ini dan mampu mempertahankannya, maka ia memiliki kemampuan supranatural seperti ESP (Extra Sensory Perception), telepati, fenomena anak indigo, atau fenomena psikis lainnya.

DELTA (frekuensi : 0.5 Hz - 4 Hz)

gelombang delta

Inilah gelombang yang frekuensinya paling rendah. Gelombang ini berperan saat kita tertidur sangat lelap bahkan tanpa bermimpi. Para ahli sering menyebut kondisi demikian dengan fase delta, dan sering pula disebut fase istirahat. Saat mengalami fase ini tubuh kita akan melakukan selfhealing (penyembuhan sendiri) dan melakukan pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan yang rusak.

Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, mengatakan bahwa masih ada gelombang dan frekuensi lain dibawah Delta (dibawah 0.5 Hz) yang disebut frekuensi epsilon. Gelombang ini memiliki  pengaruh terhadap aktifitas mental dalam kemampuan supranatural, seperti resonansi Schumann.

Blogger Labels: jenis gelombang otak,gelombang delta,gelombang theta,gelombang alpha,anak indigo,kemampuan supranatural,mengenal gelombang otak,electro encephalo gram

Related Posts by Categories




0 komentar:

Posting Komentar

Jika merasa artikel yang telah Anda baca bermanfaat, silahkan meninggalkan komentar