Brokoli ternyata bisa mencegah kanker

Para ilmuwan dari Ohio State University di Amerika Serikat berhasil mengisolasi suatu zat anti kanker aktif yang terdapat dalam brokoli, namanya isothiocyanate.

brokoli

Pengujian di laboratorium menunjukkan bahan aktif yang terbentuk dari glucosinolate yang tertelan ternyata menghambat pertumbuhan sel kanker.

Penellitian selama enam tahun yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Harvard dan Universitas Ohio menemukan bahwa pria yang makan brokoli dua kali atau lebih dalam seminggu ternyata memiliki resiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan mereka yang hanya makan brokoli seminggu sekali.

Steven Schwartz, guru besar teknologi pangan dari Ohio State University dan rekan-rekannya mengisolasi senyawa yang disebut glucosinolate dari kecambah brokoli. Schwartz menjelaskan bahwa pada saat kita mengunyah brokoli dan kemudian dicerna, fitokimia (bahan kimia dalam tumbuhan) ini berubah menjadi isothiocyanate, suatu senyawa yang dipercaya oleh para ilmuwan berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Dalam tes laboratorium, isothiocyanate menghambat pertumbuhan sel kanker, dan pengaruh paling besar terjadi pada sel-sel kanker kandung kemih.

prostat

Hasil riset IRF (Institut Penelitian Makanan) di Inggris menunjukkan bahwa brokoli hijau memiliki senyawa kimia lain selain isothiocyanate, yang disebut senyawa sulforaphane dan dipercaya bisa menahan efek berkelanjutan dari kanker.
Studi lain yang dilakukan oleh Dr Dharlimantha Setiawan, dalam bukunya yang berjudul 'Atlas Tanaman Kedokteran Indonesia Volume 2' menyatakan bahwa brokoli mempercepat penyembuhan dan menghambat pertumbuhan kanker dalam tubuh, terutama kanker yang terkait homor seperti kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria.

Bahwa brokoli juga mampu mencegah stroke dibuktikan oleh tim peneliti epidemiologi dari Universitas Harvard. Menurut hasil penelitian ini brokoli juga sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes karena kandungan kromium dan seratnya dapat mengatur kadar gula darah, mencegah bisul, meningkatkan daya kerja otak, serta memperkuat sel-sel tulang sehingga bisa mencegah esteoporosis di usia tua.

Related Posts by Categories




0 komentar:

Posting Komentar

Jika merasa artikel yang telah Anda baca bermanfaat, silahkan meninggalkan komentar