Kalau Anda pernah tinggal di desa, atau memang orang desa katrok, pasti pernah tahu hewan yang namanya undur-undur. Hewan kecil ini suka hidup di tanah berdebu/berpasir dan gampang dikenali dari ‘rumahnya’ yang berbentuk kerucut terbalik (lihat gambar). Konstruksi rumah seperti ini bukannya tanpa tujuan. Bentuk kerucut terbalik ini oleh para insinyur undur-undur sengaja dibuat untuk menjebak hewan yang lebih kecil, misalnya semut, sebagai santapan harian mereka.
Hewan yang dalam dunia Biologi disemati nama Latin Myrmeleon ini sebenarnya merupakan tahap larva dari capung jarum (Jawa: kinjeng dom). Capung jenis ini bentuknya mirip dengan capung yang umumnya dilihat, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih panjang mirip jarum. Waktu masih larva hidup di tanah, menjelang dewasa nanti dia mengalami metamorfosis menjadi capung yang bersayap. Jadi dalam klasifikasi si undur-undur ini termasuk kelompok Insecta, ordo Neuroptera (sayap bentuknya kayak jala). Karena termasuk Neuroptera maka si undur-undur ini mengalami metamorfosis sempurna. Jadi bentuknya ketika masih kecil beda banget dengan bentuk setelah metamorfosis menjadi capung jarum.
Undur-undur ini ternyata bisa digunakan untuk mengobati penyakit diabetes (kencing manis). Sebenarnya ini bukan hal baru, karena sudah banyak kok orang yang menggunakan undur-undur untuk pengobatan diabetes. Begitu terkenalnya metode pengobatan ini, sehingga mereka yang bermata jeli melihat peluang ini sebagai lahan bisnis: jualan undur-undur! Peluang ini muncul karena di perkotaan susahnya setengah mati kalo mau nyari undur-undur. Kalo mau gampang dan gratis silahkan berburu di pedesaan.
Kemampuan mengobati kencing manis ini dikarenakan undur-undur mengandung zat yang disebut sulfonilurea. Zat ini mampu bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas pankreas dalam membentuk insulin. Seperti diketahui, diabetes disebabkan karena insulin yang diproduksi pankreas menurun. Padahal insulin diperlukan untuk mengubah glukosa (gula darah) menjadi glikogen (gula hati/gula otot). Ini berakibat kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi sedemikian rupa, sehinga kelebihan glukosa tadi sampek terbuang bersama air kencing. Makanya penyakit ini disebut kencing manis. Nah, efek dari sulfonilurea tadi mampu merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Kalau produksi insulin meningkat berarti kadar glukosa bisa diturunkan. Ini sudah terbukti secara medis, bahkan para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan undur-undur untuk pengobatan diabetes.
Trus cara pakeknya gimana? Ya gampang! Tinggal cari undur-undur terus langsung telan aja. Kalo jijik bisa diakali dengan memakai kapsul kosong. Beli kapsul kosongan di apotik terus masukkan 3 – 5 ekor ke dalam kapsul baru ditelan atau diminum pake air. Lakukan setiap hari atau sampai kadar gula darah stabil. Yang harus diingat, sebaiknya mengkonsumsi undur-undur yang masih hidup tanpa harus dibersihkan air terlebih dahulu. Kalau terkena air khasiatnya akan hilang atau berkurang, karena dipercaya salah satu bagian yang bermanfaat dari hewan ini adalah rambutnya.
Satu hal yang menurut saya perlu diluruskan. Penggunaan undur-undur sebenarnya bukan untuk pengobatan diabetes. Secara fisiologis sebenarnya diabetes tidak bisa disembuhkan, apalagi penderita diabetes yang genetis. Penggunaan undur-undur ini untuk meningkatkan produksi insulin oleh pankreas sehingga kadar gula darah menjadi normal. Konsekuensinya, agar gula darah selalu stabil penderita harus rutin mengkonsumsi undur-undur. Cara ini sangat tepat guna bagi penderita diabetes di pedesaan atau pedalaman yang sulit memperoleh injeksi insulin. Selain lebih murah juga tidak perlu suntikan. Jadi tidak akan menimbulkan trauma bagi yang takut sama jarum suntik.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika merasa artikel yang telah Anda baca bermanfaat, silahkan meninggalkan komentar